Mewakili Daerah, setelah melewati tahapan-tahapan seleksi yang begitu ketat, bersaing dengan ratusan pelajar lainnya hingga dapat mewujudkan impian menjadi Anggota Paskibraka Tingkat Nasional.
Halaman Istana Merdeka (Dokpri) |
Merupakan suatu kebanggaan tersendiri buat saya pribadi, bersama rekan-rekan dari dua puluh tujuh Provinsi pada saat itu, dimana setiap daerah mengirim perwakilan yang terdiri dari putra dan putri hasil penyaringan yang cukup ketat melewati proses yang cukup panjang dari tingkat sekolah, Kabupaten, kota dan Provinsi sampai ke tingkat-nasional.
Pengukuhan Paskibraka Nasional 1999 di istana negara (Dokpri) |
Dibutuhkan kesiapan mental dan fisik selama melewati tahapan proses penyaringan, hampir kurang lebih tujuh bulan sampai dengan pelaksanaan tugas sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka, selain fisik dan mental
pengetahuan dan prestasi lain akan menjadi poin tambahan bagi para peserta seleksi untuk bisa lolos ke tingkat nasional.
Pengalaman saya ada tahapan wawancara yang menguji wawasan lain diluar baris - berbaris, jadi ini sangat penting untuk disiapkan, setelah melewati tahapan-tahapan tersebut saya lolos ke tingkat nasional mewakili Provinsi Sulawesi Tengah, dan berkumpul bersama rekan - rekan lain nya.
loading...
Kurang lebih sebulan di Cibubur kami mengikuti pelatihan, sebelum pelaksana Pengibaran Bendera Pusaka di Istana Negara.
kami yang bertugas akan dibagi menjadi dua tim Nusa dan Bangsa kebetulan saat itu saya masuk kedalam tim Bangsa sampai dengan H min 3 sebelum pelaksanaan akan diumumkan pada saat apel persiapan pelaksanaan di wisma Negara, jadi semua tim pada saat itu sudah disiapkan untuk latihan Penaikan dan Penurunan.
Bersama Bunda Bunakim di Wisma Negara(Dokpri) |
Kegelisahan menghantui tidur malam menjelang pelaksanaan yang terbayang derap langkah kaki, berjalan tegap memakai pakaian kebanggaan kami berwarna putih-putih dengan kancu merah putih di leher dan topi hitam berlambangkan Pancasila, diikuti pasukan paspampres lengkap berseragam merah putih, terdengar suara Danton Pasukan Menggelegar memecah keheningan yang menandakan kami akan memasuki lapangan upacara , sorotan kamera menyiarkan secara langsung, di tonton jutaan masyarakat Indonesia dalam harapan dan Doa semoga Tugas Kami dapat berjalan dengan lancar sampai dengan pelaksanaan penurunan bendera Pusaka
.
Di akhir tugas kami sebagai kenang-kenangan saya tuliskan nama rekan-rekan saya beserta asal daerah yang bertugas Pada Pelaksanaan Upacara Pengibaran dan Penurunan Bendera Pusaka 17 Agustus Tahun 1999 di Halaman Istana Negara.
1. D.I. Aceh -Teuku Awaluddin-Sri Rachmani
2. Sumatera Utara - Idris Eal Al Amini- Detania Sukarja
3. Sumatera Barat- Dika Sacend- Lolanda Mulia
4. Riau- Marsudi- Siska Septianasari
5. Jambi- Edi Priyanto- Istifa Amalia
6. Sumatera Selatan- Donny Rakasiwi- Adillah
7. Bengkulu- Fitraddy Wisnu Ramadhan Saputra- Dina Wardani
8. Lampung- Dedi Setiadi- Anita Veramawati
9. DKI Jakarta- Rudy Harun Al Rasyid- Novita Puspa Dewi
10. Jawa Barat- Rangga Aribowo- Puteri Bhatari Krisna Murti Martiani
11. Jawa Tengah- Apri Arfianto- Dwiantari Josiana Sulantrika
12. D.I. Yogyakarta- Akhid Nur Aziz- Rahma Kusuma Wardhani
13. Jawa Timur- Anton Prasetyo- Wardah Nur Hijjah Sofia
14. Bali- I Kadek Putra Yudiarta- I Gusti Ayu Nyoman Tri Yulianti
15. Nusa Tenggara Barat- Imam Santoso- Dima Farimawati
16. Nusa Tenggara Timur- Ovi Ryandri Opat- Lussiana Naimnule
17. Kalimantan Barat- Joko Santoso- Herlia Damayanti
18. Kalimantan Tengah- Ahmad Sunarto- Esna Prahesti
19. Kalimantan Selatan- Kemal Mahendra Dau- H.J. Ananda
20. Kalimantan Timur- Arwindo Deny- Titin Silvia
21. Sulawesi Utara- Fernando Thursday Salu- Justitia Wilhelmina Ghinsha Pua
22. Sulawesi Tengah- Rukly Chahyadi- Jessica Gienardy
23. Sulawesi Selatan- Arif Wangsa Hamid- Indah Isyana
24. Sulawesi Tenggara- Syainur Aladdin - Linda Djabir
25. Maluku- Robby Topan Manusiwa- Sri Widary Parto
26. Irian Jaya- John Yonas Moporteyau - Amelia Christine Mansnandifu
27. Timor Timur- Joao Baptista Da Costa Diaz- Sonia Natalia Lay Ximenes.
Banyak cerita dan kenangan selama proses penggemlengan, kegiatan yang begitu padat yang harus dijalani sebulan mulai dari latihan, pendidikan Kepemimpinan dan Ketrampilan, menjadikan hari-hari yang kami jalani terasa begitu singkat.
Selama di asrama kami ditemani oleh pembina yang menjadi pengganti orang tua kami, Bunda Bunakim, Bunda Syofini Bunda Farida ,Kak Dharminto Surapaty, Kak Sunityyo Rahardjo, Kak Toto Argo Para pelatih Kami Letkol Mar.Ikin, Mayor Mar Prasojo Sunarto, Kapten Mar Edy Prakoso, Kapten Art Didik S, Kapten Inf Sarim Abdullah, Letda Inf Maramis Sodikin,Polda Kowad Lilis R Paweka , Sertu Kowal Daramis M., Serda Wara Maria Teresha, Sertu Polwan Rosni Erlinda, Sertu Bah Subagio Serda Ginoyo. Danpas Kapten Mar Sukarno, Lettu Mar Umar Farouq, Kapte Laut Mukhlis, Kapten Laut Fares Prasetyo, Anggota Seksi Diklat Kak Adi Nugroho dan Kak Putri Mega.W.Semoga Kita Bisa Bertemu dan Berkumpul Kembali.
Pengalaman Sangat berharga dan hanya bisa dirasakan sekali seumur hidup menjadi Salah satu anggota PASKIBRAKA Tk. Nasional....Nusa - Bangsa....Auah...Auah...Auah ..Yesss 1999 luv yu all gaesss 😘🇮🇩
ReplyDeleteAuah- auah Yes 99,, Semoga kita semua bisa dikasih kesempatan kembali berkumpul,,, seperti dulu lagi dalam satu cerita, satu kenangan... Panas 1999,,
ReplyDelete