Sejarah kota pelabuhan tua Donggala, kamu bisa belajar banyak hal tentang sejarah, ditengah arus modernisasi saat ini. Donggala merupakan sebuah kota pelabuhan di indonesia berada tepatnya di salah satu Kabupaten di Propinsi Sulawesi Tengah, juga dikenal dengan sebutan Kota Pelabuhan.
Terik matahari siang ini sedikit terasa menyengat di kulit, bersama bau khas lautan, sambil berdiri menatap puing-puing bangunan nampak roboh akibat di terjang tsunami 28 September 2018.
loading...
Mataku nampak terfokus pada sebuah bangunan di kota tua ini, sejarah panjang kejayaan kota tua dimana dulunya bernama Banawa dan menjadi Sejarah pelabuhan tua di Sulawesi Tengah
.![]() |
Gedung Kopra Peninggalan Belanda Di Kota Pelabuhan |
Kenapa Donggala bisa begitu identik dengan kata Pelabuhan? menjadi sejarah kota Pelabuhan Tua yang begitu sangat tersohor, sebagai kota pelabuhan cukup maju saat itu sebagai bandar dagang terbesar di Sulawesi atau Celebes dalam penyebutan bahasa Inggris.
Donggala merupakan ibu kota dari Kerajaan Banawa amat makmur di sektor perdagangan, letak nya cukup strategis ditengah jalur niaga Selat Makassar memudahkan akses dari utara membuat banyak orang-orang datang untuk berniaga saat itu, mulai dari pedagang Nusantara sampai kaum saudagar Asing dari bermacam bangsa, Gujarat, Cina bahkan Eropa.
Sastrawan terkenal Indonesia seperti Pramoedya Ananta Toer dalam buku "Tetralogi Pulau Buruh" serta "Tenggelam nya Kapal Van der Wick" milik Budayawan Indonesia Buya Hamka pun menuliskan Pelabuhan Donggala sebagai tempat persinggahan para pelaut Nusantara dan Mancanegara saat itu.
Sepenggal cerita mengenai sejarah kota pelabuhan tua , tentunya masih akan bikin kamu penasaran.
Sebelum terjadi tsunami, kita dapat melihat beberapa bangunan bersejarah ada di kota pelabuhan tua ini salah satunya gudang tua Penyimpanan Barang pada Saat pendudukan Belanda di Sulawesi Tengah namun bangunan tersebut rusak akibat Gempa Tsunami.
Keindahan alam Donggala juga merupakan salah satu daya tarik tersendiri bagi wisatawan, dulunya Donggala merupakan salah satu kota penghasil Kayu Cendana terbaik paling di buruh dan sangat diminati oleh bangsa Eropa, di balik itu ada Tanjung karang dengan pantai pasir putih mempesona dan taman bawah laut nya nan indah, rumah beraneka ragam biota laut menabjukan hidup dan berkembang biak di Taman laut Tanjung karang, bisa bikin kamu terbius untuk betah berlama-lama.
Di akhir perjalanan Jangan lupa untuk mampir mencicipi Kuliner khas sangat melegenda bernama Kaledo, sejenis sop tulang dengan cita rasa asin dan pedas, serta membeli beberapa ole-ole khas untuk kamu bawa pulang berupa kain tenun Donggala.
Comments
Post a Comment